Pada Kurikulum Merdeka, 20 sampai 30 persen alokasi waktu jam pembelajaran pada 1 tahun diberikan untuk membuat project kelompok belajar guna mencari solusi permasalahan pada lingkungan nyata peserta didik. Disini pentingnya kreativitas dan ide pendidik untuk mengkonstruksi pembelajaran. Sesuai dengan Kurikulum Merdeka yang baru saja bertahap diterapkan, model Project Based Learning menjadi salah satu model pembelajaran yang dianjurkan untuk diterapkan di Kurikulum Merdeka.
Di Kabupaten Langkat, kecamatan Selesai, LRPSU hadir untuk mengembangkan kompetensi guru menciptakan eksplorasi, penilaian, interpretasi, sintesis dan informasi untuk menghasilkan berbagai bentuk hasil belajar.
Dalam kegiatan ini, LRPSU memaparkan latar belakang munculnya Kurikulum Merdeka berbasis riset, kondisi literasi dan numerasi peserta didik saat ini, konsep Merdeka Belajar, High Order Thinking Skills dan keseluruhan dari materi dilingkupi dengan model pembelajaran Project Based Learning dimana peserta kegiatan diinstruksikan untuk berkolaborasi yang dilandasi latar belakang masalah untuk menciptakan hasil belajar berupa produk dimana produk yang baik berkaitan dengan rumpun ilmu pengetahuan lainnya.
Kolaborasi pemikiran tentunya
diperlukan merancang project. Tiap sintaks dengan kegiatannya diarahkan
ke peserta pelatihan sekaligus memasukkan ide-ide inovatif yang logis
diwujudkan berbasis riset. Tak lupa tujuan peningkatan literasi dan
numerasi tetap menjadi tujuan bagian melalui Taksonomi Bloom pada level
HOTS dengan target minimal C4 sampai dengan C6.