Telah berlakunya Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) sejak tahun 2015 serta hadirnya era revolusi industri yang ditandai dengan persaingan ketat dan arus informasi yang pesat pada semua sektor, tentunya sudah menjadi kewajiban bagi sumber daya manusia agar memiliki daya saing yang kuat. Dampak era revolusi industri akan luas dan mempengaruhi segala aspek kehidupan manusia serta menentukan perkembangan ekonomi ke depan secara global.
Pertemuan LRPSU dengan Bupati Tapanuli Selatan melalui Ketua LRPSU yang didampingi anggota Divisi Pengembangan SDM mengkaji mengenai era society 5.0 yang kini dihadapi dan bagaimana menyikapinya dengan tantangan dan peluang agar tidak tergerus disrupsi pada masyarakat. Motivasi saja tidak cukup dalam mewujudkan making Indonesia hingga 5.0. Harus ada wujud konkret dan usaha yang keras dalam menyongsong era digitalisasi. Tantangan pasti akan dihadapi dalam setiap transisi inovasi dan teknologi.
Di akhir pertemuan, LRPSU menyerahkan buku Revolusi Pendidikan Tinggi di Era Industri kepada Bupati Tapanuli Selatan sebagai referensi bahwa tidak hanya cukup literasi lama (membaca, menulis, matematika) sebagai modal dasar untuk berkiprah di era society 5.0, namun penguasaan literasi baru dan keterampilan berpikir tentunya sangat dibutuhkan. Selain itu Ketua LRPSU juga memaparkan hasil riset terbaru mengenai indeks literasi membaca pelajar Sumatera Utara yang kondisinya sangat mengkhawatirkan.